Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ)
ke VII tingkat Kabupaten Lembata sebagai penjabaran program pemerintah pusat,
pada tahun ini dilaksanakan di Hadakewa Kecamatan Lebatukan. Kegiatan berlangsung dari tanggal
24 sampai 27 April 2014 dengan melombakan lima cabang yakni cabang Tilawatil
Qur'an, cabang Hifzh Al-Qur'an, cabang
Fahmil Al-Qur'an, cabang Syaril Qur'an, dan cabang Khath Al-Qur'an. Kegiatan
yang bertujuan menghasilkan Qori dan Qoriah terbaik untuk masing-masing
tingkatan ini mengikutsertakan lima belas orang dari setiap kecamatan di
Kabupaten Lembata, minus kecamatan Atadei.
Pengamalan Al- Qur'an dalam hidup keseharian
Bupati
Lembata Eliaser Yentji sunur dalam acara pembukaan Kamis 24/04 menghimbau agar
MTQ tidak sekedar menjadi ajang Lomba tapi harus menjadi momentum untuk lebih
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. MTQ
harus bisa menjadikan umat islam lebih solider dan toleran dalam hidup
keseharian dengan semua di
sekitarnya. Yang paling penting
menurutnya adalah megamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam hidup keseharian
sehingga kita menjadi umat yang benar di mata Allah. Lomba ini tidak saja
memotivasi kita menjadi Qori dan Qoriah terbaik tetapi memotivasi setiap insan
agar lebih tekun melaksanakan nilai-nilai kebenaran Al-Qur'an dalam keseharian
hidupnya.
Kegiatan
ini lahir dari kebutuhan untuk menjadikan Indonesia yang satu dan kuat. MTQ di
gelar pada semua tingkatan dari kecamatan sampai nasional agar menjadi momentum
peningkatan kesadaran hidup iman umat. Kecintaan kepada Al-Qur'an mesti
tercermin dalam penghayatan dan pengamalan isi kandungan Al-Qur'an. Pengamalan
menjadi tujuan akhir kegiatan ini, sehingga hidup umat Islam di Lembata yang
satu, solid dan toleran adalah cerminan kecintaan kita pada Al-Qur'an.
Ayat-ayat suci Al-Qur'an harus dapat diejawantakan dalam hidup keseharian umat
islam agar masyarakat Indonesia menjadi sungguh satu dan kuat. Sebagai
mayoritas, umat Islam harus bisa menjadi contoh dalam kehidupan bernegara yang
toleran sehingga tercipta persatuan yang kuat yang menjadi modal utama
pembangunan kita. MTQ jangan hanya dipandang sebagai kegiatan rutin dua tahunan
tapi harus dilhat sebagai kegiatan yang
mendorong kita agar lebih satu dan kuat baik kedalam maupun keluar dengan umat
beriman lain di sekitar kita, himbau Bupati Yance.
Di
akhir sambutannya, Bupati Yance memotivasi dan mendukung para peserta dengan
akan memberangkatkan peserta dan atau pengurus LPTQ untuk menunaikan ibadah
Umroh apabila Kafilah Lembata dapat meraih minimal juara III cabang Tilawah di
tingkat Provinsi NTT. " Saya tidak mau berjanji, kali lalu saya janji dan
kita belum bisa dapat, kali ini mari kita sama-sama berusaha nanti di Labuan
Bajo agar bisa meraihnya. Motivasi dan dorongan saya seperti yang sudah saya
sampaikan kali lalu di Babokerong Nagawutung tetap ada, mari kita sama-sama
berusaha untuk raih", katanya.
Kembali
ke Bumi Tujuh Maret
Dibawah
tema " Kembali ke bumi tujuh maret, membumikan Qalam Illahi untuk Lembata
yang satu dan martabat, MTQ ke VII di Hadakewa Lebatukan ini dimaksudan untuk
menjadikan peristiwa bersejarah 07 Maret 1954 sebagai roh untuk menyatukan guna
menciptakan kehidupan masyarakat Lembata yang lebih bermartabat. Ketua Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten
Lembata Said Kopong, S.sos.M.si dalam sambutannya menegaskan tiga hal penting
berkaitan dengan ini yakni roh tujuh maret 1954 yang mengedepankan persatuan dan kesatuan harus
terus dijaga untuk kehidupan masyarakat
masyarakat Lembata yang bermartabat, pelaksanaan MTQ yang beriringan dengan
pelaksanaan pemilu legislatif serta pelaksanan MTQ yang hampir bersamaan dengan
perayaan Paskah untuk umat kristiani.
Seiring
dengan Bupati Yance Sunur, Said Kopong
mengajak untuk menjadikan kegiatan MTQ sebagai momentum memperkuat persatuan
dan kesatuan. MTQ ini untuk pertama kalinya terjadi di bumi Tujuh Maret
Hadakewa Lebatukan sehingga ini harus dijadikan saat yang tepat bagi kita semua
untuk kembali ke bumi Tujuh Maret dalam semangat persatuan dan kesatuan guna
membangun Lembata yang lebih
bermartabat. Semangat dan roh Tujuh Maret 1954 adalah persatuan dan martabat
masyarakat Lembata, karena itu kegiatan ini mengingatkan dan menyadarkan kita
untuk kembali ke semangat dan roh ini. Kita patut bersyukur dan mendoakan semua
penjasa yang mengikrarkan statement Tujuh Maret karena dengan peristiwa
bersejarah itu kita semua sekarang bisa satu dan bermartabat.
MTQ
yang pelaksanaan beriringan dengan pemilu lagislatif mau mengingatkan kita
untuk menjadi manusia berakhlak mulia di mata Allahh. Kita telah melaksanakan
tugas dan hak kita sebaga i warga negara dalam pemilu semoga pemimpin yang
dihasilkan melalui pilihan kita adalah pemimpin yang berakhlak mulia untuk
Lembata yang lebih baik kedepan. Semoga wakil-wakil rakyat yang terpiliih dapat
melaksanakan tugasnya sesuai amanah, harapan dan cita-cita seluruh masyarakat.
Selain
itu menurut Said Kopong, MTQ yang digelar hampir bersamaan dengan hari raya
Paskah bagi umat Kristiani mau mendorong
semua kita untuk lebih solid dan toleran dalam kehidupan bersama. Sebagai Ketua
LPTQ saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
kelancaran kegiatan ini. Teristimewah terima kasih untuk tokoh dan umat
beragama lain yang turut bersama-sama membantu kesuksesan kagiatan ini. Semoga
kegiatan ini semakin mempererat tali silahturami antara kita, kata Said Kopong.
Dimeriahkan
Paduan Suara Gereja
Kehadiran
paduan suara gereja memberi warna baru
bagi pembukaan MTQ ke VII tingkat Kabupaten Lembata di Hadakewa Lebatukan kali
ini. Pengibaran bendera MTQ oleh siswa-siswi SMP Sinar Pelita Hadakewa yang diiringi
dengan lagu himne dan mars MTQ yang dibawakan oleh kelompok paduan suara dari Gereja Paroki St Wilhelmus
Lodobelolong menjadikan aroma persatuan dan solidaritas terpancar jelas dalam
acara pembukaan. "Kami dengan senang hati berlatih untuk mensukseskan
kegiatan ini. Ada kebanggaan bagi kami ketika bisa memberi dan berpartisipasi
dalam kegiatan saudara-saudara kita yang beragama islam. Kita berbeda keyakinan
tapi kita dari dulu adalah saudara", kata salah seorang anggota paduan
suara.
Tampak hadir dalam kegiatan
pembukaan Rm Deken Lembata Sinyo Dagomes Pr, Pastor Paroki St Laurensius
Hadakewa Rm. Christian Uran Pr, Pastor Paroki St Wilhelmus Lodobelolong Rm.
Anton Kia Uba Pr serta seluruh Kepala
Desa dan tokoh masyarakat sekecamatan Lebatukan. Selain itu, tidak sedikit umat
beragama lain di Hadakewa dan desa-desa sekitar yang turut menyaksikan
kemeriahan pembukaan kegiatan MTQ ke VII tingkat Kabupaten Lembata malam itu.
